Seperti Apa Perilaku Penderita Skizofrenia?

Tahukah Anda, jika diperkirakan pengidap skizofrenia secara global mencapai 20 juta kasus, tetapi masih banyak yang tidak terdiagnosis dan dirawat dengan baik.

Skizofrenia adalah masalah Kesehatan mental yang menyebabkan pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, dan perubahan perilaku. Skizofrenia bisa menyebabkan perubahan pada pola pikir pengidapnya, hingga perilaku mereka sehari-hari. Tentunya hal ini kemudian bisa menghambat kemampuan pengidap skizofrenia untuk berinteraksi an bersosialisasi.

Kondisi ini termasuk kondisi serius, karena pengidapnya akan mengalami kesulitan membedakan antara fantasi dengan realita. Maka pengidap skizofrenia umumnya akan melakukan Tindakan abnormal. Seringkali perilaku mereka ini akan dicap aneh dan di luar kewajaran.

 

Perilaku pengidap skizofrenia bisa diidentifikasi menjadi 4 jenis gejala, yaitu:

 

Gejala Negatif

Mengarah pada kehilangan kemampuan melakukan kebiasaan maupun ketertarikan pada hal-hal yang dahulu sangat digemari. Contohnya:

  • Keinginan berbicara dan sosialisasi menurun
  • Tampak malas dan enggan untuk mengubah perilaku
  • Tidak termotivasi

Gejala Positif

Mengarah pada perilaku yang tidak akan ditemui pada orang-orang sehat. Beberapa perilaku tersebut contohnya:

  • Berhalusinasi mendengar suara atau melihat bayangan-bayangan
  • Berdelusi, percaya jika mereka tengah terancam dikejar-kejar oleh orang tidak dikenal
  • Berbicara tidak jelas, bertindak terburu-buru dan tidak teratur

Gejala Kognitif

Kondisi kognitif pengidap skizofrenia juga terpengaruh, contohnya:

  • Kesulitan konsentrasi dan mengingat
  • Sulit memahami sinyal-sinyal maupun isyarat saat bersosialisasi
  • Berkurangnya kemampuan untuk berpikir secara teratur

Gejala Suasana Hati

Biasanya pengidap skizofrenia mengalami perubahan suasana hati yang tidak terduga. Pasien bisa merasa gembira atau sedih tanpa alasan yang jelas, kemudian mereka merasa depresi.

Pengidap skizofrenia seringkali tidak menyadari kondisi mereka sebetulnya membutuhkan penanganan medis, sehingga pengidap skizofrenia sangat membutuhkan bantuan dari orang-orang di sekitar mereka untuk memahami gejala-gejala tersebut.

Diagnosisnya pun tidak bisa dilihat hanya dari perilaku yang tampak, sebab bisa juga skizofrenia muncul bersama gangguan kesehatan mental lainnya. Dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum seseorang bisa didiagnosis mengidap skizofrenia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *