Baik stunting maupun gizi buruk adalah kondisi yang bisa mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Umumnya, gizi buruk dan stunting rentan menyerang anak-anak.
Kedua kondisi ini dapat menghambat tumbuh kembang anak, membuat pengidapnya rentan mengalami penyakit, dan jika tidak ditangani bisa mengancam kesejahteraan mereka yang mengalaminya. Namun perlu dipahami, stunting dan gizi buruk adalah 2 masalah yang berbeda. Oleh karena itu, penanganan stunting dan gizi buruk juga dibedakan.
Berikut 3 hal yang bisa dibedakan dari stunting dan gizi buruk.
1. Faktor Penyebab
Stunting umumnya terjadi karena kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, contoh di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak. Stunting juga bisa terjadi jika ibu hamil mengalami masalah penyerapan gizi, contohnya anemia, kemudian berdampak pada bayi yang dikandung hingga mengalami stunting.
Stunting juga bisa disebabkan faktor lain, seperti anak sering sakit atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tidak tertangani dengan baik.
Sementara gizi buruk adalah masalah di mana anak kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu tertentu, tapi tidak sepanjang stunting. Penyebab gizi buruk ini bisa jadi pemilihan makanan yang tidak seimbang nutrisinya, sehingga pertambahan berat badan tidak optimal.
2. Ciri-ciri
Baik stunting maupun gizi buruk adalah masalah kurangnya asupan nutrisi sehingga bisa menimbulkan ciri tertentu.
Ciri-ciri anak stunting yaitu:
- Tumbuh kembang lebih lambat, bahkan saat diperiksakan ke dokter
- Berat badan sulit naik dan cenderung menurun
- Kemampuan fokus dan memorinya kurang baik
- Tampak lesu, lebih pendiam dibanding anak-anak seusianya
- Lebih sering sakit.
Sedangkan ciri anak dengan gizi buruk adalah:
- Tidak nafsu makan
- Kulit dan rambut tampak kering
- Rambut mudah rontok
- Mata dan pipi cekung
- Pertumbuhan yang lebih lambat
- Berat badan dan tinggi badan di bawah rata-rata.
3. Dampak
Dampak stunting dan gizi buruk sama-sama negatif untuk perkembangan anak.
Pada anak yang mengalami stunting, bisa terjadi gagal tumbuh. Perkembangan motorik, kognitif, fisik, maupun mentalnya bisa mengalami hambatan yang mana di masa depan sangat berisiko menyebabkan anak sulit untuk berprestasi. Bahkan mengalami kesulitan belajar yang tidak mudah untuk diatasi. Metabolisme dan daya tahan tubuh anak dengan stunting juga rentan mengalami gangguan.
Lalu pada anak dengan gizi buruk, risikonya adalah mudah mengalami infeksi karena tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup untuk membangun kekebalan yang optimal. Gizi buruk yang dibiarkan dalam waktu lama kemudian bisa menjadi risiko anak mengalami stunting.
Kedua kondisi ini bisa dicegah dengan pemberian nutrisi yang optimal pada anak. Gizi yang seimbang menjadi kunci anak sehat dan terhindar dari risiko stunting serta gizi buruk. Jangan lupa untuk memeriksakan anak secara rutin ke Posyandu atau dokter anak, juga memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai usianya.