Risiko Kanker Payudara, Siapa Saja yang Rentan?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2020, 2.3 juta perempuan terdiagnosa kanker payudara. Dari angka tersebut, 685.000 kasus kematian tercatat di berbagai negara. Hingga akhir tahun 2020, diperkirakan ada 7.8 juta wanita yang berjuang melawan kanker payudara selama 5 tahun terakhir.

 

Data yang dihimpun hingga tahun 2021 menunjukkan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak kejadiannya secara global. WHO menemukan sekitar 12% kasus kanker yang dilaporkan secara global merupakan kasus kanker payudara, melebihi kanker paru-paru yang sebelum ini menjadi kasus kanker terbanyak di dunia.

 

Risiko kanker payudara tertinggi memang pada perempuan. Namun pria pun dapat mengalami kanker payudara. Di Amerika Serikat, lebih dari 2.700 pria terdiagnosa kanker payudara setiap tahunnya. Secara statistik, 1 dari 833 pria dapat terserang kanker payudara.

 

Secara umum kanker payudara terjadi ketika beberapa sel payudara mulai bertumbuh abnormal. Sel-sel tersebut berkembang dan membelah diri lebih cepat dari sel sehat, hingga jumlahnya semakin banyak dan membentuk gumpalan atau jaringan.

 

Sel-sel abnormal ini dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Kanker payudara paling sering mulai muncul pada sel-sel kelenjar susu. Namun sel kanker pada payudara juga bisa mulai tumbuh di jaringan lain.

 

Penelitian menemukan jika kondisi hormon, gaya hidup, dan faktor-faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko seseorang terserang kanker payudara. Akan tetapi hingga saat ini belum ditemukan alasan pasti penyebab kanker payudara.

 

Seseorang dengan faktor risiko kanker payudara bisa jadi tidak mengalami kondisi tersebut, tetapi mereka yang tidak memiliki faktor risiko dapat terserang kanker payudara. Kemungkinan besar faktor utamanya berada pada genetik dan interaksi dengan lingkungan.

 

Siapa Saja yang Berisiko Alami Kanker Payudara?

Beberapa hal bisa mengindikasikan risiko seseorang mengalami kanker payudara lebih tinggi dari orang lain, seperti:

 

  1. Perempuan Dewasa hingga Lansia

Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terserang kanker payudara dibandingkan laki-laki. Risiko ini pun makin tinggi seiring bertambahnya usia.

 

  1. Pernah Mengalami Masalah Kesehatan pada Payudara

Seseorang yang pernah diperiksa dan diketahui memiliki kondisi lobular carcinoma in situ (LCIS) atau atypical hyperplasia pada payudara diperkirakan berisiko lebih tinggi terserang kanker payudara. Jika pernah terserang kanker di satu sisi payudara, juga ada risiko kanker menyerang payudara lainnya.

 

  1. Mengalami Obesitas

Obesitas meningkatkan berbagai risiko penyakit, sebab berat badan berlebih membuat seseorang rentan mengalami peradangan dan gangguan kesehatan. Ditemukan kaitan kanker payudara dengan kondisi ini. Obesitas pun jadi faktor risiko kanker payudara.

 

  1. Menopause Abnormal

Mengalami menopause lebih cepat atau lebih terlambat dari kebanyakan meningkatkan risiko kanker payudara.

 

  1. Melahirkan Anak Pertama di Usia Lebih Tua

Risiko persalinan di usia lebih tua tergolong lebih tinggi. Mereka yang melahirkan anak pertama di atas usia 30 tahun memiliki risiko alami kanker payudara lebih tinggi.

 

  1. Riwayat Keluarga dan Memiliki Kondisi Genetik

Memiliki keluarga dekat (saudara, ibu, anak) yang mengalami kanker payudara menjadi indikasi seseorang berisiko lebih tinggi mengalami kanker payudara pula. Jika pemeriksaan menemukan adanya mutasi gen warisan seperti BRCA1 dan BRCA2, maka ini juga menjadi faktor risiko kanker payudara.

 

  1. Menjalani Perawatan Khusus

Seseorang yang menjalani terapi dengan radiasi di area payudara, terutama di usia produktif, memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi dari mereka yang tidak menjalani terapi tersebut.

 

Perempuan yang menjalani terapi hormon pascamenopause juga berisiko alami kanker payudara. Namun risiko ini akan berkurang jika berhenti mengonsumsi obat-obatan terapi tersebut.

 

  1. Konsumsi Alkohol

Alkohol memiliki banyak dampak negatif pada tubuh. Mereka yang mengonsumsi alkohol sebagai gaya hidup bisa memiliki risiko kanker lebih tinggi.

 

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Jangan tunda ke dokter ketika menemukan gejala kanker payudara, seperti:

 

  • Adanya benjolan pada payudara, atau penebalan di area tertentu
  • Perubahan bentuk pada payudara
  • Munculnya cekungan, area kemerahan, atau kondisi kulit payudara yang berbeda
  • Perubahan bentuk pada puting dan areola
  • Puting mengeluarkan cairan abnormal

 

Kanker payudara yang ditangani lebih cepat terbukti merespons pengobatan dengan baik. Segera temui dokter atau datang ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan tepat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *