Malaria adalah penyakit yang tidak asing didengar. Kasusnya sendiri bisa ditemukan di berbagai negara. Ternyata, malaria termasuk penyakit dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Dari 247 juta kasus malaria yang tercatat tahun 2021, 619.000 di antaranya meninggal dunia. Paling banyak kasus malaria ditemukan di negara-negara tropis, seperti Afrika, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.
Penyebab dan Penyebaran Penyakit Malaria
Malaria disebabkan infeksi parasit plasmodium. Parasit plasmodium dibawa oleh nyamuk Anopheles. Parasit plasmodium terbagi menjadi 4, yaitu:
- Plasmodium vivax
- Plasmodium ovale
- Malarie plasmodium
- Plasmodium falciparum
Jenis yang paling banyak ditemukan menginfeksi manusia adalah plasmodium falciparum. Infeksi parasit ini bisa menyebabkan malaria berat yang berisiko memicu kematian.
Saat nyamuk Anopheles betina menggigit dan menghisap darah, parasit penyebab malaria akan masuk ke dalam tubuh. Parasit plasmodium kemudian bergerak hingga mencapai liver, lalu berkembang biak di organ tersebut. Parasit-parasit plasmodium menginfeksi sel darah merah. Maka parasit ini juga bisa menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui transfusi darah.
Gejala Penyakit Malaria
Gejala malaria biasanya muncul dalam kurun waktu 10 hari setelah gigitan nyamuk. Namun jika kekebalan tubuh sangat baik, risiko infeksi akan lebih kecil. Pada orang-orang yang lebih rentan, setelah 10 hari gigitan akan muncul gejala awal menyerupai flu, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, dan tubuh terasa tidak nyaman.
Gejala lain yang bisa dialami seperti:
- Mual dan muntah
- Diare
- Nyeri perut
- Pegal linu
- Kelelahan dan lemas tanpa sebab
- Napas menjadi lebih cepat
- Detak jantung lebih cepat
- Batuk
Beberapa orang mungkin akan mengalami siklus serangan penyakit malaria. Siklus ini berbentuk tubuh tiba-ttiba menggigil, kedinginan, disusul demam tinggi dan tubuh yang berkeringat. Kemudian suhu tubuh kembali ke temperatur normal.
Komplikasi Malaria
Jika tidak segera ditangani, malaria dapat menyebabkan komplikasi fatal seperti:
- Malaria serebral (parasit menyumbat pembuluh darah di otak hingga menyebabkan pembengkakkan dan kerusakan otak)
- Gangguan pernapasan
- Gagal fungsi organ
- Anemia
- Gula darah rendah, jika kondisi ini semakin parah bisa menyebabkan koma bahkan kematian
Kapan Harus ke Dokter?
Malaria membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Maka jika kita mengalami demam, terutama setelah bepergian ke daerah endemik malaria, sebaiknya segera menemui dokter. Jangan tunggu hingga gejala semakin parah. Jika gejala malaria makin memburuk, maka segera cari bantuan medis.