Mengenal Bidan RS PHC Medan: Pengabdian Terinspirasi Lembutnya Sosok Bidan

Paling dekat dengan perempuan, terutama ibu hamil, sosok bidan adalah tenaga kesehatan yang jasanya begitu besar. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 2021, ada 146.734 bidan di Indonesia. Mereka tersebar di pelosok Tanah Air, menjalankan tugas melayani masyarakat, terutama untuk perempuan dan anak. Dalam satu lingkungan, terutama daerah permukiman, tidak sulit menemukan bidan. Begitu dekatnya keberadaan bidan di lingkungan masyarakat.

 

 

Menyoroti sosok bidan, salah satu bidan yang mengabdi di RS Prima Husada Cipta (PHC) Medan sejak 2010 silam adalah Ika Winarti. Selama 12 tahun, Bidan Ika Winarti menjalankan tugas-tugas penting bidan, yakni membantu perempuan selama kehamilan, proses persalinan, dan perkembangan awal bayi.

 

Tidak mudah menjalani tugas sebagai bidan. Secara medis, kebidanan merupakan ilmu multidisiplin kesehatan. Kemenkes RI mendefinisikan kebidanan sebagai sintesa ilmu kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, hingga manajemen untuk dapat memberikan pelayanan pada perempuan. Pelayanan yang dimaksud juga dimulai dari masa prakehamilan, kehamilan, persalinan, dan awal kelahiran bayi.

 

Bukan tanggung jawab yang ringan, tapi Ika Winarti, memiliki niat mulia di balik pengabdiannya sebagai bidan. Ika terinspirasi sosok bidan yang lembut dan begitu baik pada pasien. Serta kecintaannya pada bayi memberikan dorongan lebih untuk berdedikasi membantu ibu dan anak.

 

Begitu tulusnya pengabdian Ika, berbagai suka duka telah dilalui ketika menjalankan tugas sebagai bidan. Membantu proses persalinan, berinteraksi langsung dengan calon ibu dan keluarga, Ika turut merasakan bahagia.

 

“Turut senang dengan proses melahirkan yang lancar, baik itu si ibu maupun bayi yang baru lahir,” tutur Ika.

 

Sebagai tenaga kesehatan yang berinteraksi erat dengan perempuan di masa kehamilan, Ika juga ikut merasakan harap-harap cemas. Bagaimana perkembangan janin, hingga proses persalinan nantinya. Tidak jarang pula, Ika ikut merasa cemas menantikan kelahiran bayi dari pasien yang ditanganinya. Ada perasaan takut ketika proses persalinan ternyata tidak sesuai dengan pekiraan.

 

Banyak suka duka dilalui, Ika pun turut berbahagia karena memiliki andil dalam proses persalinan. Bahkan, cerita yang tak bisa dilupakan, kadang pasien begitu berterima kasih hingga memberikan nama yang sama dengan bidan untuk anak mereka.

 

Menjadi bagian dari tenaga kesehatan yang melayani masyarakat di RS PHC Medan, Ika mengakui rasa senangnya juga berasal dari lingkungan kerja yang kompak selayaknya keluarga.

 

Pengabdian Ika yang belum berakhir di RS PHC Medan juga mendorong bidan tersebut mengungkapkan harapannya. Ika berharap masyarakat sekitar lebih memahami RS PHC Medan dengan bidan yang selalu mengusahakan hal terbaik, dapat membantu warga dalam proses persalinan normal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *