Penyakit hati yang tidak ditangani hingga berkembang semakin parah bisa mencapai fase sirosis hati. Sirosis hati adalah kerusakan jaringan hati. Akibat penyakit yang tidak terkontrol dengan baik, jaringan normal hati digantikan oleh jaringan parut permanen. Jaringan parut ini kemudian menyebabkan hati tidak bisa berfungsi normal.
Sirosis tidak muncul dalam sekejap. Perkembangannya bertahap, terjadi akibat penyakit hati jangka panjang. Sirosis termasuk kondisi progresif, atau akan makin memburuk seiring berjalannya waktu.
Sirosis diklasifikasikan menjadi 4 stadium, yaitu:
1. Steatosis
Stadium pertama penyakit hati, biasanya terjadi inflamasi pada saluran empedu atau pada hati. Jika inflamasi ini tidak ditangani dengan baik, bisa terjadi kerusakan yang memperparah penyakit hati.
Gejala yang dirasakan antara lain perut terasa tidak nyaman akibat peradangan. Pada stadium I, umumnya penyakit hati masih bisa ditangani dan dicegah semakin parah.
2. Fibrosis
Inflamasi dan jaringan parut pada hati di stadium ini semakin parah, bahkan dapat menghambat aliran darah dalam hati. Akibatnya hati tidak bisa berfungsi dengan normal.
Seringkali orang-orang baru menyadari mereka mengalami penyakit hati pada stadium II. Walau lebih parah dari stadium I, organ hati masih punya kemungkinan membaik dan terhindar dari kerusakan lebih parah jika ditangani dengan tepat.
3. Sirosis
Sirosis adalah stadium ketiga penyakit hati. Sirosis terbentuk akibat penyakit hati semakin parah, biasanya karena pasien tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Penyakit hati yang dibiarkan lama tanpa pengobatan sesuai bisa menyebabkan munculnya jaringan parut dan semakin berkurang jaringan hati yang sehat.
Jaringan parut ini timbul karena sel-sel hati yang sehat lama-kelamaan mati karena penyakit atau infeksi. Akibatnya timbul jaringan parut permanen, hati pun mengeras dan tidak bisa berfungsi normal.
4. Gagal Fungsi Hati
Stadium terakhir penyakit hati adalah ketika hati tidak lagi bisa berfungsi. Gagal fungsi hati adalah kegawatan medis yang harus segera mendapat intervensi untuk mencegah kefatalan.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Mencegah Sirosis Semakin Parah
Perlu diwaspadai, sirosis hati tidak selalu meinumbulkan gejala. Walau telah terjadi kerusakan dan jaringan parut, jika sel-sel sehat masih bisa memenuhi apa yang dibutuhkan tubuh, hati pun masih bisa berfungsi tanpa gejala tertentu. Pada kondisi ini, sirosis masih bisa ditangani. Bahkan jika mendapatkan perawatan, bisa mencegah terjadinya gagal fungsi hati.
Pemeriksaan oleh tenaga medis profesional melalui serangkaian tes adalah cara terbaik mendeteksi apakah ada gejala sirosis hati atau tidak. Inilah pentingnya kita melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui secara lengkap kondisi tubuh, termasuk indikasi penyakit hati.