Faktor Penyebab Anak Mengalami Gizi Buruk

Gizi buruk pada anak didefinisikan sebagai tidak seimbangnya asupan nutrisi yang didapat anak dibandingkan dengan kebutuhannya. Gizi buruk tidak selalu dilihat dari anak yang bertubuh kurus, data-data yang dihimpun oleh Badan Kesehatan Dunia dan UNICEF merangkum jika 155 juta anak di bawah 5 tahun mengalami stunting dan 41 juta anak di bawah 5 tahun tergolong mengalami gizi buruk dalam kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.

 

Anak yang mengalami gizi buruk akan terhambat perkembangannya, baik secara fisik, mental, serta kesehatan secara umum. Namun gizi buruk bisa ditangani dengan mengenali faktor-faktor penyebabnya.

 

Beberapa faktor pemicu anak mengalami gizi buruk adalah:

1. Kemiskinan

Kemiskinan dan situasi ekonomi menjadi permasalahan penting yang menyebabkan terhambatnya akses mendapatkan makanan sehat dan bergizi. Kemiskinan adalah salah satu penyebab gizi buruk yang paling umum.

 

2. Pola Makan Buruk

Anak-anak rentan memiliki pola makan kurang baik, misalnya terlalu memilih makanan, malas mengunyah, atau justru makan berlebihan. Anak yang sangat pemilih cenderung berisiko kekurangan nutrisi dalam jangka panjang, sedangkan anak yang makan berlebihan bisa mengalami ketidakseimbangan asupan nutrisi, apalagi jika mengonsumsi makanan tinggi kalori.

 

3. Masalah Sistem Pencernaan

Beberapa masalah sistem pencernaan seperti penyakin Crohn, peradangan usus, fibrosis kistik, kolitif ulseratis (radang usus besar) mempengaruhi kerja pencernaan dan penyerapan makanan. Anak-anak yang mengidap masalah sistem pencernaan berisiko mengalami gizi buruk.

 

4. Kondisi Mental Anak

Anak-anak bisa mengalami gangguan kesehatan mental yang memicu gangguan pola makan. Misalnya anak dapat terkena depresi dan gangguan cemas, yang mana bisa menyebabkan anak sulit makan atau justru makan berlebihan. Akibatnya, anak pun mengalami gizi buruk.

 

5. Sanitasi

Lingkungkan dengan kebersihan yang buruk menyebabkan anak rentan terinfeksi penyakit seperti diare atau penyakit menular lainnya. Semakin sering anak terserang infeksi, maka semakin tinggi risiko anak kekuarangan makro dan mikronutrisi. Hal ini pun menyebabkan anak mengalami gizi buruk.

 

6. Masalah Kesehatan Kronis

Penyakit-penyakit kronis seperti tuberkulosis, kanker, gangguan organ hati, dan masalah pada ginjal seringkali menyebabkan nafsu makan anak berkurang drastis. Ketika nafsu makan anak pengidap masalah kesehatan kronis terus menurun, asupan nutrisi juga berkurang, ditambah kebutuhan kalori dan protein untuk melawan penyakit lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang sehat.

 

Penanganan kondisi gizi buruk pada anak tergantung faktor-faktor penyebabnya. Maka untuk mengawasi dan mendiagnosis apakah anak mengalami gizi buruk, orangtua sebaiknya rutin memeriksakan anak ke Posyandu maupun dokter anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada tenaga kesehatan jika merasa ada masalah kesehtan pada anak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *