Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diturunkan oleh orangtua ke anak melalui genetik. Pada pasien thalasemia, terjadi gangguan di mana tubuh tidak bisa memproduksi hemoglobin atau sel darah merah yang cukup.
Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saat sel darah merah yang sehat tidak tercukupi, tubuh dapat kekurangan asupan oksigen dan menimbulkan kelelahan hingga sesak napas. Dampaknya bahkan untuk beraktivitas sehari-hari, pengidap thalasemia bisa kesulitan karena sangat mudah lelah.
Ada 2 jenis kondisi, yaitu thalasemia minor dan thalasemia mayor. Kondisi yang lebih parah adalah thalasemia mayor.
Thalasemia mayor membutuhkan penanganan medis profesional secepatnya agar gejala yang tidak menimbulkan dampak yang lebih berbahaya. Perlu diperhatikan, pasien thalasemia minor bisa mengalami perburukan menjadi thalasemia mayor.
Penanganan Thalasemia
Beberapa hal perlu dilakukan untuk memastikan pasien thalasemia bisa beraktivitas normal, contohnya:
- Menerapkan pola hidup sehat
- Memastikan asupan zat besi tidak berlebihan
- Menjaga diri agar tidak mudah tertular penyakit
- Menghindari olahraga berat, tetapi tetap rutin olahraga dengan memilih olahraga ringan sesuai anjuran dokter
- Transfusi darah berulang, terutama untuk pasien thalasemia mayor
- Transplantasi sumsum tulang
Apakah Thalasemia Bisa Dicegah?
Thalasemia adalah suatu penyakit yang diturunkan dari orangtua ke anak, sehingga sangat sulit untuk dicegah. Namun yang bisa dicegah adalah perburukan thalasemia minor menjadi thalasemia mayor.
Perburukan ini bisa dicegah dengan melakukan transfusi darah, terapi, dan pengobatan pada pasien thalasemia sesuai dengan gejala yang dialami. Tentunya, juga dengan pengawasan dari tenaga medis profesional.
Sebagai bentuk pencegahan, juga bisa dilakukan skrining thalasemia, dianjurkan sebelum menikah. Skrining ini bisa mengetahui kondisi genetik seseorang, termasuk risiko menurunkan thalasemia pada anak di kemudian hari.