Normalnya manusia memiliki tendensi untuk lupa sekali atau dua kali, misalnya lupa meletakkan kunci, atau tertinggal dompet. Kelupaan memang wajar. Namun ada penyakit di mana pengidapnya akan semakin memburuk tidak hanya memorinya, tapi juga mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Itulah yang terjadi pada pasien dengan indikasi alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit otak degeneratif yang menyebabkan penurunan kemampuan secara signifikan dan progresif dalam sejumlah aspek. Mulai dari ingatan, kognitif atau kemampuan berpikir, kemampuan bicara dan perilaku.
Sebagian besar kasusnya terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 60 tahun (lansia). Namun alzheimer juga bisa menyerang orang-orang yang berusia lebih muda lagi, bahkan baru berusia sekitar 30-an tahun. Kondisi ini dinamakan early-onset alzheimer.
Penyakit Alzheimer terjadi saat protein otak gagal berfungsi secara normal sehingga mengganggu kinerja sel otak (neuron). Ketika neuron rusak, sel otak kehilangan koneksi satu sama lain hingga akhirnya mati. Kematian sel-sel otak ini berdampak signifikan pada kinerja otak. Semakin banyak sel otak yang mati, semakin menurun kemampuan seseorang dalam beraktivitas.
Kegagalan fungsi protein otak ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor risiko, yaitu:
- Riwayat keluarga, jika tercatat kemungkinan keluarga memiliki riwayat mutasi gen, ada risiko lebih tinggi seseorang akan mengalami alzheimer
- Pengidap down syndrome, pasien dengan down syndrome lebih tinggi risiko mengalami alzheimer karena kaitan kromosom
- Usia, semakin bertambahnya usia, risiko alzheimer juga meningkat dikaitkan dengan penurunan kondisi organ secara umum
- Cedera kepala, seperti benturan atau prosedur operasi berisiko di area kepala
- Gaya hidup buruk, contohnya tidak tidur teratur, konsumsi alkohol berlebihan, serta kurang olahraga
- Gangguan kognitif, seseorang yang mengalami gangguan kognitif seperti masalah daya ingat berisiko lebih tinggi mengalami perburukan hingga terserang alzheimer.
Setiap orang dengan alzheimer mengalami gejala yang berbeda, tetapi secara umum indikasinya tampak dari masalah memori yang semakin memburuk. Beberapa gejalanya yaitu:
- Penurunan kemampuan mengingat yang signifikan, bahkan hingga lupa nama anggota keluarga, nama benda yang digunakan sehari-hari, dan tersesat di daerah yang sering dilalui
- Kemampuan berpikir yang menurun, contohnya sulit membuat keputusan
- Tidak bisa mengungkapkan pikiran baik verbal maupun tertulis
- Penilaian tidak masuk akal
- Pengambilan keputusan buruk hingga dipertanyakan orang sekitar
- Kesulitan melakukan hal yang biasanya dikerjakan setiap hari, bahkan sesederhana mandi dan berpakaian
- Menunjukkan gejala depresi
- Perubahan suasana hati yang drastis
- Menarik diri dari lingkungan sosial
Penyakit ini sayangnya tidak memiliki cara pencegahan spesifik. Apa yang bisa kita lakukan hanya mengurangi faktor risikonya, seperti mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa, maka kita harus lebih berhati-hati dan melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin.
Sementara jika kita melihat gejala alzheimer pada diri sendiri maupun orang lain, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter. Walau alzheimer tidak bisa disembuhkan, ada terapi dan penanganan yang dapat diberikan untuk memperlambat perburukan kondisi.