Aneurisma Otak dan Cara Mengatasinya

Aneurisma otak adalah kondisi di mana terjadi pelebaran atau pembengkakan pada dinding pembuluh darah di otak. Jika aneurisma pecah, dapat menyebabkan perdarahan otak yang disebut perdarahan subarachnoid, suatu kondisi darurat medis yang mengancam jiwa.

Sebagian besar aneurisma otak tidak menunjukkan gejala sampai pecah. Namun, aneurisma yang membesar dapat menekan jaringan otak dan saraf di sekitarnya. Beberapa tanda aneurisma yang belum pecah antara lain:

  • Sakit kepala yang berat dan menetap
  • Pandangan kabur atau ganda
  • Nyeri di atas atau di belakang mata
  • Kelumpuhan sebagian wajah
  • Kesulitan berbicara atau berjalan (pada kasus tertentu)

Jika aneurisma pecah, gejalanya muncul secara tiba-tiba dan parah, seperti:

  • Sakit kepala mendadak yang sangat hebat
  • Mual dan muntah
  • Leher kaku
  • Kehilangan kesadaran
  • Kejang

Penanganan Aneurisma Otak

Penanganan aneurisma otak tergantung pada kondisi aneurisma (pecah atau belum), ukuran, lokasi, serta kesehatan umum pasien.

1. Observasi

Jika aneurisma kecil dan belum pecah, dokter mungkin akan menyarankan observasi rutin dengan MRI atau CT scan, terutama jika risiko tindakan lebih besar dari potensi pecah.

2. Obat-obatan

Obat diberikan untuk mengontrol gejala dan menurunkan risiko pecah, seperti:

  • Obat penurun tekanan darah
  • Obat pereda nyeri
  • Antikejang jika pasien mengalami kejang

3. Tindakan Bedah

Pada aneurisma yang berisiko tinggi atau sudah pecah, prosedur medis dibutuhkan, seperti:

  • Clipping bedah: Penjepitan aneurisma melalui prosedur operasi terbuka
  • Endovascular coiling: Pemasangan gulungan kecil (coil) melalui kateter untuk menutup aneurisma dari dalam
  • Flow diverter: Alat yang dialirkan melalui pembuluh darah untuk mengarahkan aliran darah menjauh dari aneurisma

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke IGD jika Anda atau orang terdekat mengalami sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat disertai muntah, lemas, atau hilang kesadaran. Aneurisma otak adalah kondisi serius yang bisa dicegah atau ditangani lebih awal jika dikenali sejak dini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *