Sakit kepala sebelah atau Migrain adalah penyakit yang menyebabkan nyeri atau sensasi berdenyut yang biasanya terasa di satu sisi kepala. Sakit migrain biasanya disertai mual, muntah, dan sensitif berlebih terhadap cahaya dan suara. Tanda-tanda migrain yang umum terasa sebelum sakit kepala sebelah dimulai adalah gangguan penglihatan seperti melihat kilatan cahaya dan titik buta, kesemutan di satu sisi wajah atau lengan dan kaki, serta kesulitan bicara. Gejala lain saat migrain biasanya adalah suhu tubuh berubah-ubah hingga berkeringat, sakit perut, serta diare.
Durasi migrain dapat terjadi berjam-jam hingga berhari-hari. Ketika migrain terjadi, catat waktu-waktunya dan sampaikan pada dokter pola sakit migrain Anda ketika Anda memeriksaan Kesehatan. Tanpa berobat, migrain dapat memburuk hingga tidak mampu melakukan aktivitas rutin sehari-hari karena sakit kepala kronis yang terjadi setelah batuk dan aktivitas fisik. Penderita migrain kronis dapat mengejan tiba-tiba ketika melakukan aktivitas fisik.
Empat Tahap Sakit Migrain
Sakit migrain adalah penyakit yang berkembang dalam empat tahap. Namun tidak semua migrain mengalami empat tahap tersebut. Empat tahap migrain di antaranya adalah:
- Tahap Prodromal. Tahap ini biasanya terjadi satu atau dua hari sebelum sakit migrain menyerang. Gejalanya adalah suasana hati yang berubah dari depresi menjadi senang berlebihan (euphoria), menginginkan makanan tertentu (ngidam), sembelit yang disertai banyak buang air kecil dan selalu haus, leher terasa kaku.
- Tahap Aura. Tahap ini bukan hanya terjadi sebelum migrain, namun dapat juga terjadi saat migrain menyerang. Gejalanya biasanya dimulai bertahap, di antaranya: melihat kilatan cahaya atau titik buta, merasa ditusuk-tusuk jarum di tangan dan kaki, mati rasa di sebelah sisi wajah atau tubuh, sulit berbicara, mendengar suara atau musik, dan tubuh menghentak tak terkendali.
- Tahap serangan sakit kepala. Tahap migrain ini berlangsung 4 jam hingga tiga hari jika tidak diobati. Gejala tahap ini di antaranya adalah nyeri di satu sisi kepala, namun sering juga terjadi di kedua sisi kepala, nyeri kepala berdenyut-denyut, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau, merasa mual dan muntah-muntah serta hidung tersumbat.
- Tahap Postdrome. Dikenal juga sebagai tahap “mabuk migrain”. Tahap ini terjadi beberapa saat setelah serangan migrain. Pada tahap ini, beberapa orang merasa kehilangan tenaga dan bingung sepanjang hari. Melakukan gerakan tiba-tiba pada masa post-drome dapat menyebabkan sakit kepala sebelah kembali terjadi.
Penyebab Sakit Migrain
Faktor genetik berperan dalam perkembangan sakit migrain. Sakit migrain dapat dimulai dari masa remaja. Pemicu sakit migrain di antaranya adalah:
- Perubahan hormonal. Hormon estrogen yang naik turun terutama sebelum dan selama datang bulan, kehamilan, dan menopause memicu sakit kepala pada wanita.
- Gaya hidup tidak sehat. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol dan berkafein dapat menjadi penyebab sakit migrain.
- Stress dan pola tidur. Tidur yang terlalu sedikit atau terlalu panjang dapat memicu sakit migrain. Begitu pun dengan stress berlebihan.
- Rangsangan cahaya, suara, dan bau . Melihat hal yang terlalu terang seperti matahari atau lampu sangat terang dapat menyebabkan migrain. Begitupun dengan bau menyengat seperti parfum, cat dinding, asap rokok, atau suara musik yang terlalu kencang.
- Jenis makanan tertentu. Keju tua, makanan sangat asin, dan makanan olahan dapat memicu migrain. Beberapa mengalami serangan migrain saat melewatkan jam makan atau puasa. Makanan dengan aditif (pemanis, pengawet, MSG) dapat juga memicu migrain.
Konsultasikan sakit migrain Anda pada dokter spesialis saraf. RS Prima Husada Cipta Medan dan Klinik Krakatau menyediakan dokter untuk meredakan dan mencegah serangan migrain agar tidak menganggu aktivitas sehari-hari.