Pro Kontra Homeschooling untuk Tumbuh Kembang Anak

Homeschooling kian populer menjadi pilihan banyak orangtua untuk pendidikan anak. Pada dasarnya, anak-anak yang mendapatkan pendidikan secara homeschooling pun akan belajar dan perlu melakukan ujian-ujian sesuai standarisasi pendidikan. Nilai dari homeschooling juga bisa digunakan untuk masuk ke perguruan tinggi.

 

Di Indonesia sendiri, homeschooling termasuk sistem pendidikan yang bisa dipilih. Metode belajar mengajar dari rumah ini umumnya menyesuaikan minat dan bakat anak, dan telah dianggap legal berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 129 tahun 2014.

 

Akan tetapi selalu ada perdebatan terkait homeschooling, terutama menyangkut tumbuh kembang anak secara sosial dan emosional.

 

Sisi Positif Homeschooling

Beberapa hal ini merupakan nilai plus jika anak mendapatkan pendidikan secara homeschooling, yaitu:

 

1. Kebebasan Memilih Pelajaran

Kebanyakan sistem homeschooling memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih pelajaran yang mereka inginkan, selain mendapatkan pelajaran-pelajaran dasar yang wajib diambil. Ini bisa disesuaikan dengan usia dan ketertarikan anak.

 

2. Kebebasan Emosional

Anak-anak homeschooling lebih aman dari perundungan, kompetisi tidak sehat, bosan, dan arus pergaulan yang mungkin terjadi di sekolah. Mereka juga tidak perlu merasa takut untuk berpakaian dan berekspresi sesuai keinginan, karena tidak adanya pergaulan yang memberikan tekanan untuk mengikuti trend.

 

3. Lebih Dekat dengan Keluarga

Homeschooling memberikan kesempatan anak lebih banyak berada di rumah dan berinteraksi dengan keluarga sehingga memperbesar kemungkinan anak merasa mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Terutama untuk remaja, perilaku tidak sehat seperti memberontak cenderung berkurang ketika mulai melakukan homeschooling.

 

4. Lebih Cukup Istirahat

Homeschooling cenderung lebih efisien secara waktu, sehingga anak-anak tidak harus duduk berjam-jam untuk belajar. Hal ini memberikan kesempatan pada anak mendapatkan istirahat cukup. Selain itu homeschooling tidak memberikan banyak pekerjaan rumah, berarti waktu istirahat anak pun lebih banyak ketimbang siswa di sekolah biasa.

 

Sisi Negatif Homeschooling

Selain sisi positif, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dari homeschooling adalah sisi negatif yang dapat terjadi, yaitu:

 

1. Terbatasnya Aktivitas Bersama Teman Sebaya

Anak-anak homeschooling mungkin memiliki kesempatan lebih sedikit untuk beraktivitas bersama teman-teman seumurannya. Misalnya kegiatan seperti olahraga beramai-ramai. Banyak remaja yang merasa butuh berinteraksi dengan berolahraga bersama teman-teman. Sayangnya remaja homeschooling mungkin akan kesulitan untuk memiliki teman yang cukup banyak untuk melakukan olahraga dalam tim, seperti futsal atau basket.

 

2. Kebiasaan yang Berbeda

Homeschooling masih dianggap berbeda dan jarang dilakukan, dibandingkan sekolah pada umumnya. Masih banyak orang menganggap homeschooling adalah sesuatu yang tidak wajar, di luar norma, bahkan sulit diterima. Baik keluarga maupun anak-anak homeschooling berisiko dianggap ‘berbeda’ dan dikucilkan pada lingkungan tertentu.

 

3. Frekuensi Bersama Orangtua Lebih Tinggi

Homeschooling memang mempermudah anak untuk banyak berinteraksi dengan keluarga, karena bisa belajar dari rumah. Akan tetapi tidak semua orangtua dan anak cocok untuk terus menerus bertemu, bahkan hampir 24 jam sehari. Interaksi terlalu intens antar anak dan orangtua bisa jadi terasa berat.

 

4. Fasilitas Belajar Terbatas

Karena homeschooling dilakukan di rumah, mungkin anak-anak tidak bisa mendapatkan fasilitas belajar yang memadai seperti di sekolah. Misalnya untuk melakukan praktikum di laboratorium atau kelas olahraga yang membutuhkan perlengkapan dan orang lebih banyak untuk praktik.

 

Terkait pro dan kontra homeschooling, sebaiknya orangtua selalu mendiskusikan lebih dulu apakah anak cocok untuk sekolah di rumah atau tidak. Beberapa anak dengan kondisi khusus seperti ADHD maupun disleksia mungkin lebih butuh homeschooling. Orangtua bisa berdiskusi dengan psikolog untuk mendapatkan pandangan ahli mengenai cocok atau tidaknya anak melakukan homeschooling.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *