Sebagai negara tropis, banyak orang di Indonesia menggunakan pendingin ruangan seperti AC maupun kipas angin. Penggunaan kipas angin menjadi hal yang umum di Indonesia, terutama di daerah yang cenderung lembap dan cuaca sedang panas-panasnya.
Hampir setiap tempat memasang kipas angin, seperti rumah makan, tempat ibadah, serta rumah-rumah pribadi. Walau menyejukkan, tentunya sesuatu yang berlebihan tidak baik, termasuk penggunaan kipas angin. Salah satu anggapan yang sering didengar adalah sering menggunakan kipas angin bisa menyebabkan paru-paru basah.
Paru-paru basah atau efusi pleura adalah kondisi di mana ada penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura. Pleura merupakan membran pemisah antara paru-paru dengan dinding bagian dalam. Fungsi pleura adalah menghasilkan cairan yang berguna sebagai pelumas agar paru-paru dapat bergerak dengan lancar ketika seseorang bernapas.
Ketika kita bernapas, paru-paru akan mengembang dan mengempis. Adanya pelumas yang diproduksi oleh pleura ini membantu agar prosesnya lebih lancar. Namun, bila cairan pleura diproduksi berlebihan atau menumpuk, maka akan menyebabkan gejala-gejala tertentu.
Biasanya gejala paru-paru basah seperti nyeri saat bernapas, batuk, dan sesak napas. Gejala ini seringkali baru dirasakan saat kondisi penumpukan cairan sudah tergolong parah.
Benarkah Paru-paru Basah Disebabkan oleh Penggunaan Kipas Angin?
Berdasarkan penyebabnya, efusi pleura dibagi menjadi dua jenis, yaitu transudatif dan eksudatif. Efusi pleura transudatif disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada pembuluh darah atau rendahnya kadar protein dalam darah. Kondisi ini memicu cairan merembes ke lapisan pleura. Sementara efusi pleura eksudatif disebabkan cedera paru-paru, tumor, peradangan, dan penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh getah bening.
Selain itu, efusi pleura juga sering kali muncul sebagai komplikasi dari berbagai penyakit lainnya, seperti:
- Pneumonia
- Tuberkulosis (TB)
- Emboli paru
- Kanker paru
- Penyakit ginjal
- Penurunan fungsi hati
- Gagal jantung
- Penyakit lupus.
Dari berbagai penyebab ini, faktanya hingga saat ini belum ada penelitian medis yang membuktikan bahwa penggunaan kipas angin bisa menyebabkan penyakit paru-paru basah. Menggunakan kipas angin juga bukan faktor utama yang meningkatkan risiko penyakit-penyakit penyebab paru-paru basah.
Faktor-faktor timbulnya paru-paru basah umumnya adalah hipertensi, kondisi medis bawaan lainnya, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan. Namun perlu diperhatikan, menggunakan kipas angin berlebihan juga meningkatkan risiko kedinginan yang melemahkan sistem imun, sehingga timbul gejala-gejala flu atau masuk angin.