Mengenal Tumor Schwannoma

Ketika mendengar kata tumor, banyak yang langsung berpikir tentang organ besar. Padahal, tumor juga bisa tumbuh di jaringan yang lebih kecil, seperti sistem saraf. Salah satu jenis tumor yang paling umum dijumpai pada saraf adalah Schwannoma.

Ini adalah tumor yang tumbuh dari sel Schwann. Sel Schwann adalah sel khusus yang berfungsi membentuk selubung pelindung atau selubung myelin di sekitar serabut saraf di sistem saraf tepi. Sistem saraf tepi adalah semua saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.

Kabar baiknya, hampir semua schwannoma bersifat jinak (bukan kanker) dan umumnya tumbuh sangat lambat. Tumor ini bisa muncul di hampir semua saraf di tubuh, dari saraf di tungkai, lengan, hingga di kepala.

Penyebab Tumor Schwannoma

Penyebab pasti dari sebagian besar kasus schwannoma tidak diketahui. Tumor ini seringkali muncul secara acak tanpa alasan yang jelas. Para ahli percaya ini terjadi karena mutasi genetik pada sel Schwann yang membuatnya tumbuh tidak terkendali.

Namun, dalam beberapa kasus, schwannoma sangat erat kaitannya dengan kondisi genetik langka yang disebut Neurofibromatosis type 2 (NF2). Orang dengan NF2 memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan banyak tumor pada sistem saraf, dengan schwannoma sebagai jenis yang paling umum.

Gejala Tumor Schwannoma

Gejala schwannoma sangat bergantung pada dua hal: lokasi tumor dan saraf mana yang terkena.

Jika tumornya kecil dan tumbuh di area yang “longgar” di tubuh, tumor ini mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun selama bertahun-tahun.

Gejala umum yang bisa muncul antara lain:

  • Benjolan yang bisa diraba: Jika tumor tumbuh di saraf dekat permukaan kulit (misalnya di lengan atau kaki), gejala awalnya bisa berupa benjolan di bawah kulit yang lunak, bisa digerakkan, dan biasanya tidak terasa sakit.
  • Nyeri: Nyeri bisa muncul jika tumor menekan saraf di sekitarnya atau saraf induknya. Nyeri bisa terasa seperti sensasi terbakar, tajam, atau seperti tersetrum listrik.
  • Gejala gangguan saraf: Saat tumor membesar, ia akan menekan saraf. Hal ini dapat menyebabkan:
    • Mati rasa (kebas)
    • Kesemutan (parestesia)
    • Kelemahan otot di area yang dikendalikan oleh saraf tersebut.

Selain gejala umum, ada tumor schwannoma yang spesifik, yaitu di bagian kepala. Tumor ini disebut Vestibular Schwannoma, juga dikenal sebagai Acoustic Neuroma. Tumor ini tumbuh di saraf kranial kedelapan, yang bertanggung jawab untuk pendengaran dan keseimbangan.

Gejala Vestibular Schwannoma meliputi:

  • Gangguan pendengaran pada satu sisi telinga.
  • Telinga berdenging (tinnitus).
  • Kehilangan keseimbangan atau pusing berputar (vertigo).

Apakah Kondisi Ini Membahayakan?

Hampir semua schwannoma bersifat jinak. Ini berarti mereka bukan kanker dan tidak akan menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain yang jauh.

Namun, ‘jinak’ bukan berarti ‘tanpa risiko’. Bahaya utama dari schwannoma terletak pada lokasinya.

  • Risiko Kerusakan Saraf Permanen: Meskipun tumornya jinak, pertumbuhannya yang lambat dapat menekan dan merusak saraf tempat ia berasal. Jika dibiarkan terlalu lama, tekanan ini dapat menyebabkan kelemahan, mati rasa, atau hilangnya fungsi, seperti tuli permanen pada kasus Vestibular Schwannoma yang tidak bisa kembali normal.
  • Risiko Penekanan Struktur Vital: Jika schwannoma tumbuh di lokasi yang sempit dan kritis, seperti di dalam saluran tulang belakang (spinal) atau di dekat batang otak, pertumbuhannya dapat menekan sumsum tulang belakang atau otak. Ini adalah kondisi serius yang dapat mengancam fungsi vital.

Dalam kasus yang sangat langka, schwannoma bisa berubah menjadi ganas (kanker), yang disebut Malignant Peripheral Nerve Sheath Tumor (MPNST).

Pilihan Pengobatan Schwannoma

Pilihan pengobatan sangat disesuaikan dengan ukuran tumor, lokasinya, gejala yang ditimbulkan, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.

Berikut adalah tiga pendekatan utama yang digunakan:

  • Observasi (Pemantauan)
    Seringkali ini adalah langkah pertama. Jika tumornya kecil, tumbuh sangat lambat, dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin merekomendasikan pendekatan “tunggu dan awasi” (watch and wait). Pasien akan menjalani pemindaian MRI secara berkala untuk memantau pertumbuhan tumor.
  • Pembedahan (Operasi)
    Ini adalah penanganan utama untuk mengangkat tumor, terutama jika tumor menyebabkan rasa sakit, kelemahan, atau tumbuh dengan cepat. Tujuannya adalah untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin sambil berusaha semaksimal mungkin untuk tidak merusak saraf induknya dan mempertahankan fungsi saraf.

Terapi Radiasi (Stereotactic Radiosurgery)
Opsi ini sering digunakan untuk schwannoma di lokasi yang sulit dijangkau dengan operasi, seperti di dasar tengkorak (Vestibular Schwannoma). Prosedur ini (seperti Gamma Knife) menggunakan radiasi dosis tinggi yang sangat terfokus untuk menghentikan pertumbuhan tumor. Tujuannya bukan untuk menghilangkan tumor, tetapi untuk mengontrolnya agar tidak membesar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *