Flu (influenza) dan sinusitis adalah dua kondisi yang mempengaruhi saluran pernapasan, namun mereka disebabkan oleh hal yang berbeda dan memiliki gejala yang berbeda pula, tetapi kadang beberapa gejala terasa mirip. Ini yang sering membuat orang-orang sulit membedakan apakah yang mereka idap flu atau influenza.
Berikut beberapa perbedaan flu dan sinusitis yang penting untuk dipahami:
1. Penyebab
Flu (Influenza): Disebabkan oleh virus influenza, yang menyerang saluran pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Sinusitis: Disebabkan oleh peradangan pada sinus (rongga udara di sekitar hidung), yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau alergi.
2. Gejala Utama
Gejala utama flu dan sinusitis memiliki beberapa persamaan. Namun beberapa gejala utamanya bisa dibedakan, seperti berikut
- Gejala utama flu:
- Demam tinggi (biasanya 38-40°C)
- Nyeri tubuh, kepala, dan tenggorokan
- Kelelahan (fatigue) berat
- Batuk kering
- Hidung tersumbat atau meler
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
Sementara gejala utama sinusitis:
- Nyeri atau tekanan pada wajah (di sekitar hidung, dahi, atau pipi)
- Hidung tersumbat atau meler, dengan lendir kental berwarna kuning atau hijau
- Batuk, terutama di malam hari
- Sakit kepala (lebih sering di area wajah atau kepala depan)
- Kadang disertai demam ringan
- Kehilangan indera penciuman (anosmia) atau rasa.
3. Lama Gejala
Flu biasanya berlangsung antara 3 hingga 7 hari, meskipun kelelahan akibat infeksi ini bisa bertahan lebih lama. Sementara itu, sinusitis dapat berlangsung lebih lama, dengan sinusitis akut yang dapat bertahan beberapa minggu, sementara sinusitis kronis bisa berlangsung berbulan-bulan.
4. Waktu Munculnya Gejala
Gejala flu muncul dengan cepat, biasanya dalam 1 hingga 2 hari setelah terinfeksi. Sementara itu, gejala sinusitis cenderung berkembang lebih lambat, sering kali dimulai beberapa hari atau minggu setelah infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu.
5. Pengobatan
Flu biasanya diobati dengan istirahat, banyak cairan, dan obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti analgesik (misalnya paracetamol) dan dekongestan. Dalam beberapa kasus, obat antiviral bisa diberikan jika infeksi terdeteksi sejak dini.
Sementara itu, pengobatan sinusitis melibatkan penggunaan dekongestan, antihistamin (jika ada alergi), atau antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Terapi uap atau semprotan hidung saline juga sering digunakan untuk meredakan gejala sinusitis.