Kasus kecelakaan lalu lintas bisa terjadi kapan saja, saat tidak terduga. Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia pun tergolong tinggi. Dari data yang dirilis Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, pada 2021 terjadi 103.645 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 25.266 korban jiwa, 10.553 korban luka berat, dan 117.913 korban luka ringan.
Kecelakaan yang terjadi mendadak ini tentu tidak bisa ditangani secepat perkiraan. Tidak semua orang di lokasi kecelakaan pun memiliki pemahaman medis yang mumpuni. Namun kefatalan kecelakaan ini bisa dihindari dengan memberikan pertolongan pertama. Satu jam pertama pascakecelakaan adalah waktu kritis untuk memberikan pertolongan pertama.
Seperti yang dipaparkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI), penyebab utama kematian saat kecelakaan salah satunya adalah korban kehilangan banyak oksigen. Pertolongan pertama untuk kondisi ini bisa dilakukan dan menghindari kematian, yaitu dengan CPR.
Maka langkah-langkah pertolongan pertama dan pengobatan pada korban kecelakaan yang perlu diketahui:
- Pastikan Diri Sendiri Aman
Sebelum menolong korban kecelakaan, kita harus memastikan kondisi diri terlebih dulu. Keamanan dan keselamatan diri adalah prioritas. Jangan memaksakan diri untuk menolong jika sama-sama terluka, atau meningkatkan risiko celaka pada diri sendiri.
- Pastikan Situasi Aman
Pastikan lokasi kejadian kecelakaan aman dari lalu lintas kendaraan. Pasang lampu darurat atau gunakan barang yang ada di sekitar sebagai penanda situasi darurat sehingga kendaraan lain lebih hati-hati melalui area tersebut. Hal ini penting pula untuk menghindari adanya korban tambahan.
- Segera Hubungi Petugas Medis
Secepatnya hubungi ambulans, karena pertolongan pertama yang diberikan pun tidak bisa memastikan keselamatan. Apalagi jika korban luka berat. Semakin cepat ambulans dan petugas medis datang, maka semakin cepat korban ditangani dan meningkatkan peluang selamat.
- Fokus pada Korban Tidak Bergerak
Jika ada korban yang tampak diam, tidak bergerak sama sekali, segera hampiri. Pastikan korban masih bernapas dan responsif. Jika memungkinkan, posisikan korban miring ke satu sisi agar jalan napas tetap terbuka. Usahakan selalu bicara dengan korban karena dalam kondisi hilang kesadaran, seseorang masih bisa mendengar.
Namun pada korban pingsan yang tidak bernapas, segera lakukan resusitasi (CPR) hingga pertolongan medis datang.
- Posisikan Kepala dengan Tepat
Hati-hati saat menolong korban, pada kecelakaan, sering terjadi benturan di kepala. Maka hindari memutar kepala atau mengubah posisi kepala korban. Usahakan untuk menopang leher dan kepala korban tetap tegak jika korban berada di dalam mobil.
- Menangani Luka pada Korban
Langkah yang harus diperhatikan adalah upaya mencegah luka korban terinfeksi. Segera bersihkan luka dengan air mengalir atau air mineral dalam kemasan. Kemudian jika ada serpihan kaca atau benda lain, keluarkan dengan alat seperti pinset jika memungkinkan.
Jika ada perdarahan, berikan tekanan untuk menghentikan aliran darah. Bisa menggunakan kain bersih. Namun hati-hati, jika ada kemungkinan korban mengalami patah tulang, jangan memberikan tekanan langsung.