Pernahkah Anda merasa sulit mengingat sesuatu, terasa lelah secara mental, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa fokus mengerjakan sesuatu? Jika merasakan hal-hal seperti ini, kemungkinan Anda tengah mengalami hal yang dikenal sebagai brain fog. Brain fog bukan penyakit khusus, tetapi sekumpulan gejala disfungsi secara kognitif.
Brain fog juga dideskripsikan sebagai kelelahan mental. Tergantung seberapa parah brain fog, kondisi ini mungkin bisa mengganggu aktivitas kerja atau sekolah. Namun umumnya brain fog bukan masalah permanen.
Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan brain fog, yaitu:
1. Stress
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memicu depresi. Situasi stres yang terus-menerus ini pun bisa menyebabkan kelelahan secara mental.
Saat otak kelelahan, maka kita akan sulit berpikir, mengambil keputusan, dan tidak bisa fokus.
2. Kurang Tidur
Durasi tidur sangat mempengaruhi kinerja otak setiap hari. Jika kita kurang tidur, maka fungsi otak akan terganggu. Kurang tidur bisa menyebabkan otak sulit untuk berkonsentrasi dan gangguan dalam berpikir jernih. Dianjurkan untuk tidur setiap hari setidaknya 8 – 9 jam.
3. Perubahan Hormon
Perubahan kadar hormon dalam tubuh bisa menyebabkan brain fog. Level hormon seperti progresteron dan estrogen yang meningkat saat kehamilan ternyata mempengaruhi kinerja daya ingat, kemudian menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek.
Saat menopause, kadar hormon estrogen yang berkurang pun bisa menyebabkan wanita menjadi lebih pelupa, tingkat konsentrasi yang rendah, dan gangguan daya pikir.
4. Pola Makan
Apa yang kita konsumsi sehari-hari juga bisa mempengaruhi timbulnya brain fog. Contohnya jika kita kurang konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12. Vitamin B12 memiliki peran penting menjaga kesehatan fungsi otak.
Brain fog juga bisa timbul karena alergi makanan, contohnya pada:
- Aspartam
- Kacang-kacangan
- Produk susu
5. Konsumsi Obat Tertentu
Brain fog bisa muncul sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu. Jika Anda menyadari adanya gangguan konsentrasi dan daya ingat selama mengonsumsi obat, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Brain fog juga bisa dirasakan pasien kanker yang menjalani prosedur kemoterapi.
6. Mengidap Kondisi Medis Tertentu
Masalah kesehatan yang diasosiasikan dengan peradangan, kelelahan, atau perubahan pada level gula darah juga bisa menyebabkan kelelahan secara mental. Contohnya, brain fog termasuk salah satu gejala sindrom kelelahan kronis, di mana pengidapnya mengalami rasa lelah berkepanjangan.
Kondisi-kondisi medis lainnya yang mungkin terkait dengan brain fog yaitu:
- Anemia
- Depresi
- Diabetes
- Sindrom Sjogren
- Migrain
- Alzheimer
- Hipotiroidisme
- Penyakit autoimun
- Dehidrasi
- Infeksi virus, seperti COVID-19.
Segera konsultasikan pada dokter jika brain fog tidak kunjung membaik. Mungkin diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui gejala-gejala penyerta agar menemukan penyebab pasti dari kondisi ini. Barulah kemudian dokter bisa menangani brain fog.