Penyakit asma adalah penyakit paru-paru yang umum terjadi dan menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bernapas kambuhan. Bukan hanya menyerang orang dewasa, Asma juga dapat menyerang anak. Hingga saat ini, asma belum memiliki obat untuk menyembuhkan secara total, namun terdapat obat-obatan dan terapi untuk mengontrol kekambuhan, sehingga tidak mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Pada masa pandemi COVID-19 ini, penderita asma yang terkena COVID-19 berisiko mengalami pemburukan dan komplikasi. Oleh sebab itu, penderita asma perlu lebih berhati-hati.
Gejala asma dan penyembuhannya
Gejala khas asma adalah napas yang berbunyi (mengi). Namun, selain gejala utama tersebut, asma memiliki gejala lainnya, misalnya batuk berdahak, nyeri dada, sesak napas dan kesulitan napas.
Seseorang mengidap asma dalam waktu yang lama. Biasanya asma muncul pertama kali ketika telah dewasa. Meski begitu, kebanyakan penderita asma dapat menjalani hidup dengan normal meski sebagian pasien yang memiliki asma tingkat parah akan mengalami gangguan dalam kesehariannya.
Asma dapat ditangani dengan menggunakan inhaler. Inhaler adalah kesehatan berukuran tidak lebih besar dari satu genggam tangan yang membuat obat terisap melalui jalan napas. Menurut jenisnya, inhaler sendiri terbagi dua, yaitu reliever inhaler atau inhaler yang digunakan ketika penderita asma sedang kambuh dan sulit bernapas. Jenis inhaler ini dapat meredakan gejala dengan cepat. Jenis kedua adalah preventer inhaler, yaitu inhaler yang digunakan setiap hari secara rutin, meski tidak sedang mengalami sesak napas. Pada beberapa pasien, selain menggunakan inhaler pengidap asma perlu menggunakan obat tablet minum.
Apa yang menyebabkan asma kambuh?
Pada dasarnya asma adalah penyakit yang muncul ketika terjadi pembengkakan di saluran napas paru-paru. Bagian ini sensitif pada penderita asma dan ketika saluran itu menyempit, asma akan kambuh. Umumnya kekambuhan asma disebabkan oleh:
- Alergi pada debu, bulu binatang, dan alergi lainnya
- Menghisap asap, polusi, atau udara yang terlalu dingin
- Kelelahan saat berolahraga
- Tubuh sakit flu atau batuk
Asma yang kambuh biasanya dapat dikendalikan cukup dengan inhaler, namun pada beberapa orang, asma mungkin menyebabkan kondisi serius. Oleh sebab itu, penderita asma perlu mengikuti anjuran dokter dan tidak mengabaikan gejala asma yang terjadi. Obat harus dikonsumsi secara teratur.
Jika penderita asma mengabaikan pengobatan dan tidak berhati-hati mencegah penyebab asmanya, penderita mungkin akan merasakan tubuhnya lesu setiap saat, kesulitan belajar dan bekerja, mengalami stress atau depresi, serta kekambuhan asma yang tidak menentu. Pada beberapa kasus, asma yang diabaikan dapat mengakibatkan penyakit pneumonia atau serangan asma yang parah hingga menyebabkan kematian.
Jika Anda atau anak Anda mengalami serangan asma, segera cari bantuan tenaga medis atau ke rumah sakit untuk mendapatkan obat dan terapi yang tepat. Hubungi RS PHC Medan 061-694-1927 atau Klinik Pratama Krakatau 0812-6334-1400.