Menemukan benjolan di payudara seringkali menjadi momen yang menakutkan bagi setiap wanita. Pikiran langsung melayang ke hal terburuk: kanker payudara. Reaksi ini sangat manusiawi. Namun, sebagai penulis kesehatan, saya ingin menenangkan Anda dulu.
Faktanya, sekitar 80% benjolan payudara yang diperiksakan ternyata bersifat jinak (non-kanker). Tidak semua benjolan berbahaya, namun mengenali jenisnya adalah langkah awal yang krusial agar kita tidak salah langkah.
Seperti Apa Benjolan Payudara?
Benjolan payudara adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam payudara. Teksturnya bisa bermacam-macam: ada yang keras seperti batu, lunak seperti anggur, atau kenyal seperti karet. Benjolan ini bisa terasa sakit, tapi seringkali juga tidak menimbulkan nyeri sama sekali.
Jenis-Jenis Benjolan yang Sering Muncul
Untuk memudahkan, mari kita bagi menjadi beberapa jenis yang paling umum ditemukan:
- Fibroadenoma (FAM): Ini adalah kasus benjolan pada wanita muda (usia 20-30an) yang paling sering ditemui. Ciri khasnya adalah benjolan yang kenyal, permukaannya licin, dan bisa bergeser saat disentuh.
- Kista Payudara: Kista biasanya terasa lunak atau agak keras seperti balon air. Seringkali ukurannya berubah-ubah mengikuti siklus menstruasi dan bisa terasa nyeri menjelang haid.
- Abses Payudara: Merupakan benjolan berisi nanah akibat infeksi bakteri. Paling sering dialami ibu menyusui (mastitis yang parah). Cirinya: benjolan terasa panas, kulit memerah, sangat nyeri, dan sering disertai demam.
- Kanker Payudara: Benjolan ganas biasanya (tidak selalu) memiliki ciri yang berbeda: keras, tidak bisa digerakkan (terfixir), tepinya tidak rata, dan sering disertai perubahan kulit seperti kulit jeruk atau puting masuk ke dalam.
Apakah Kondisi Ini Membahayakan?
Jawabannya: tergantung jenisnya. Fibroadenoma dan kista umumnya tidak membahayakan nyawa dan tidak meningkatkan risiko kanker secara signifikan. Abses, meskipun bukan kanker, berbahaya jika infeksi menyebar ke pembuluh darah. Sementara kanker payudara, tentu saja, membutuhkan penanganan segera karena berpotensi menyebar ke organ lain.
Paling penting, kita tidak bisa memastikan jenis benjolan hanya dengan meraba. Jika Anda merasakan benjolan mencurigakan di payudara, segera periksakan diri.
Bagaimana Cara Menanganinya?
Langkah pertama dan terpenting: Jangan memijat benjolan tersebut secara kasar.
- Periksa ke Dokter: Segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik (SADANI).
- USG Payudara atau Mamografi: Dokter akan menyarankan USG (biasanya untuk usia di bawah 40 tahun) atau Mamografi (di atas 40 tahun) untuk melihat karakteristik benjolan.
- Biopsi: Jika ada kecurigaan, dokter akan mengambil sedikit sampel jaringan dengan jarum halus untuk diperiksa di laboratorium. Ini adalah cara paling akurat menentukan diagnosa.
Pengobatannya pun beragam. Kista bisa disedot cairannya. FAM bisa dioperasi jika besar atau dibiarkan jika kecil. Abses butuh antibiotik atau drainase nanah. Jangan melakukan pengobatan alternatif tanpa pemeriksaan lebih dulu, apalagi dengan sembarangan mengonsumsi bahan-bahan tertentu.