5 Manfaat ASI untuk Kesehatan dan Perkembangan Bayi

Sumber nutrisi utama di awal kehidupan bayi adalah air susu ibu atau ASI. Tubuh seorang ibu dapat memproduksi ASI dengan kandungan nutrisi paling tepat untuk bayi. Oleh karena itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menganjurkan agar anak mendapatkan ASI segera setelah bayi dilahirkan hingga usia 2 tahun. ASI eksklusif diberikan hingga usia 6 bulan, kemudian ditambahkan makanan pendamping ASI.

 

Berikut beberapa manfaat ASI untuk kesehatan dan perkembangan bayi yang telah terbukti secara ilmiah:

1. ASI Sumber Nutrisi Paling Ideal untuk Bayi

Anjuran ASI eksklusif diberikan untuk bayi selama 6 bulan karena pertimbangan kandungan nutrisinya. ASI mengandung seluruh zat-zat penting yang dibutuhkan bayi untuk berkembang selama 6 bulan pertama dalam kehidupannya. Kandungan tersebut takarannya pun paling sesuai dengan kebutuhan bayi. Hebatnya lagi, ASI bisa menyesuaikan kandungan gizinya tergantung kondisi bayi.

 

Pada hari-hari awal setelah kelahiran, ASI yang diproduksi berwarna kuning dan kental. Cairan ini bernama kolostrum, tinggi kandungan protein, rendah gula, dan penuh nutrisi penting untuk bayi baru lahir. Kolostrum adalah makanan pertama paling cocok untuk sistem pencernaan bayi baru lahir.

 

Jumlah ASI yang diproduksi nantinya pun mengikuti perkembangan bayi. Maka di hari-hari awal ASI masih sedikit, karena menyesuaikan dengan kapasitas sistem pencernaan bayi baru lahir.

2. ASI Mengandung Antibodi Penting

Di awal kehidupan, sistem imun bayi belum terbentuk sempurna sehingga sangat rawan terinfeksi virus maupun bakteri penyebab penyakit. Maka dibutuhkan antibodi yang bisa didapat dari asupan ASI. ASI mengandung banyak antibodi yang dapat membantu bayi terlindungi dari virus dan bakteri.

 

Kandungan antibodi terbaik terutama pada kolostrum yang diproduksi di hari-hari awal setelah kelahiran bayi. Kolostrum mengandung beberapa jenis antibodi seperti imunoglobulin A, dan beberapa antibodi lain yang berguna menjaga kondisi tubuh bayi. Produksi antibodi dalam ASI merupakan respons tubuh ibu.

 

Antibodi dalam kolostrum dapat menciptakan lapisan pelindung di bagian-bagian tubuh rentan terinfeksi, seperti hidung, tenggorokan dan sistem pencernaan.

3. ASI dapat Mengurangi Risiko Penyakit

Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terbukti lebih kecil risiko terserang berbagai penyakit, contohnya:

 

  • Infeksi telinga bagian tengah
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Flu
  • Infeksi saluran pencernaan
  • Kerusakan jaringan pencernaan
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
  • Alergi
  • Diabetes
  • Leukemia anak

4. ASI Menjaga Berat Badan Ideal Bayi

Bobot yang sehat pada bayi bisa dicapai dengan memberikan ASI. Kekurangan berat badan maupun kelebihan tidak baik untuk perkembangan bayi. Penelitian membuktikan bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih dari 4 bulan terhindar dari risiko kelebihan berat badan hingga obesitas.

 

Konsumsi ASI pada bayi membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, termasuk menjaga jumlah bakteri baik yang bekerja dalam pencernaan. Manfaatnya, penumpukan lemak pun dapat dihindari. ASI juga membantu hormon leptin pada bayi lebih seimbang. Hormon ini sangat penting dalam mengatur selera makan dan penyimpanan lemak.

 

Pada bayi yang mendapat ASI eksklusif, tubuh mereka lebih tepat meregulasi jumlah susu yang dicerna dan segera berhenti minum setelah kenyang. Ini membantu bayi membentuk pola makan sehat.

5. ASI Meningkatkan Kecerdasan Anak

Memberikan ASI pada bayi juga berdampak pada kecerdasannya. Bayi yang disusui secara langsung memiliki kedekatan lebih dalam kontak fisik dan mata dengan ibu. Ternyata ini memengaruhi perkembangan otaknya.

 

Riset membuktikan ASI memiliki dampak positif yang signifikan pada perkembangan otak jangka panjang anak. Selain itu pemberian ASI terutama pada bayi prematur sangat penting untuk mencegah risiko masalah perkembangan kecerdasan, karena bayi prematur rentan mengalami gangguan perkembangan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *